HARIANSINARPAGI.COM, Lampung | Masyarakat Keluhkan harga bahan pokok beras yang melambung tinggi hingga mencapai 16 Ribu Rupiah Per 1 Kilogram di Kabupaten Lampung Utara, Propinsi Lampung.
Melambungnya harga beras tersebut di keluhkan beberapa masyarakat, salah satunya warga Desa Aji Kagungan, Kecamatan Abung Kunang, Kabupaten Lampung Utara (Lampura) berinisial YN.
Menurut pengakuan YN, harga beras di wilayahnya itu sangat berpengaruh bagi masyarakat, Ia menilai, harga beras mencapai 16 ribu rupiah per kilogram tersebut bukan saja berdampak pada masyarakat kurang mampu, tapi akan berdampak buruk bagi semua kalangan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Harga beras disini mencapai 16 ribu, itu juga bukan beras bagus, saya juga kaget, di pasar dan di warung semua harga beras naik bang,” keluh YN melalui pesan WhatsApp.
Dalam keluhannya itu, YN berharap, pemerintah pusat maupun pemerintah daerah khususnya di Kabupaten Lampung Utara segera menanggulangi terjadinya kenaikan harga beras yang melambung tinggi tersebut.
“Kami sebagai masyarakat tentunya berharap agar harga beras di Lampung Utara bisa normal kembali,” ucapnya.
Hal yang sama pun di keluhkan warga Desa Neglasari, Kecamatan Abung Tengah, Kabupaten Lampung Utara bahwa dirinya mengeluhkan kenaikan harga beras di wilayahnya.
Harga beras yang melambung tinggi tersebut sangat berpengaruh bagi perekonomian keluarga kecilnya, yang mana biasanya dirinya membeli beras 1 karung berisi 20 kilogram untuk satu Minggu, tapi sekarang hanya bisa meratapi nasib karena mahalnya harga beras.
“Sekarang boro-boro beli karungan, bisa makan hari ini aja sudah alhamdulilah,” kata Samsul warga Neglasari.
Ia juga meminta kepada pemerintah untuk lebih memperhatikan masyarakat kecil agar bisa hidup lebih layak dengan cara bahan pokok seperti beras, minyak, dan bahan pokok lainya bisa murah dan terjangkau oleh masyarakat.
“Saya sebagai masyarakat kecil tidak berharap banyak kepada pemerintah, saya hanya minta harga bahan pokok diturunkan,” pungkasnya.
Penulis : Red