Serangan Siber Ransomware Lumpuhkan Pusat Dana Nasional, Kerugian Capai Rp 131 Miliar

Senin, 24 Juni 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Illustrasi hacker

Illustrasi hacker

HARIANSINARPAGI.COM, Jakarta | Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) mengonfirmasi bahwa Pusat Dana Nasional (PDN) mengalami gangguan serius akibat serangan siber. Pelaku serangan menggunakan ransomware jenis brandchipher (brand3.0) dan menuntut tebusan sebesar US$ 8 juta (sekitar Rp 131 miliar).

Kepala BSSN, Hinsa Siburian, menjelaskan situasi saat konferensi pers di Kementerian Komunikasi dan Informatika. “Kami telah melakukan analisis forensik dan menemukan bahwa serangan ini adalah salah satu yang terbesar yang pernah terjadi. Kami berupaya keras untuk menginformasikan dan berkoordinasi dengan instansi lain guna menghindari serangan serupa di masa depan,” ungkap Hinsa.

Baca juga:  LPI Tantang Menteri Desa untuk Audit Total: Buktikan Transparansi Pengelolaan Dana Desa

Saat ini, tim dari BSSN bersama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika serta Telkomsigma, sebagai pengelola PDN, sedang berupaya memulihkan layanan dan mendekripsi data yang terkunci akibat serangan tersebut.

Herlan Wijanarko, Direktur Network & IT Solution Telkom Group, menyatakan bahwa upaya pemulihan masih terus dilakukan. “Kami sedang bekerja keras untuk memulihkan sistem dan melindungi data pengguna kami,” kata Herlan. Ia juga menambahkan bahwa saat ini pihaknya bersama dengan otoritas dalam dan luar negeri masih melakukan penyelidikan intensif untuk menangkap pelaku.

Semuel A. Pangerapan, Dirjen Aptika Kementerian Kominfo, mengatakan bahwa situasi masih dalam pengembangan dan belum bisa diungkapkan secara detail. “Kami meminta masyarakat untuk bersabar dan menunggu informasi lebih lanjut dari kami,” imbuhnya.

Baca juga:  Patroli Mobile Pendekar Raksa Polresta Tangerang: Menjaga Kamtibmas Dimalam Hari

Insiden ini menjadi pengingat penting tentang pentingnya keamanan siber dan perlindungan data dalam era digital saat ini. Kejadian ini juga menekankan perlunya kerjasama yang erat antar instansi pemerintah dan swasta dalam menanggapi ancaman siber yang semakin meningkat.(wld)

Berita Terkait

Polri Berantas Travel Gelap, Mudik Lebaran 2025 Semakin Aman!
Makin Dekat dengan Masyarakat, BIN Luncurkan Akun Medsos Resmi
Pemerintah Targetkan Kontribusi Proyek Hilirisasi pada Industrialisasi Berkelanjutan
Ibu 49 Tahun Ini Sukses Mengubah Nasib Setelah jadi Agen Brilink
Pengamat Apresiasi BPI Danantara, Pondasi Baru Penguatan Ekonomi Indonesia
Band Sukatani Viral Di Media Sosial: Kisah Di Balik Musik Dan Penampilan Yang Nyentrik
Kolaborasi Polri dan Kemenimipas Tingkatkan Upaya Pemberantasan Korupsi
Pemkab Tangerang Dukung Penuh Program Makan Bergizi Gratis untuk Cegah Stunting
Berita ini 27 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 21 Maret 2025 - 06:49

Polri Berantas Travel Gelap, Mudik Lebaran 2025 Semakin Aman!

Selasa, 18 Maret 2025 - 20:49

Makin Dekat dengan Masyarakat, BIN Luncurkan Akun Medsos Resmi

Minggu, 16 Maret 2025 - 10:47

Pemerintah Targetkan Kontribusi Proyek Hilirisasi pada Industrialisasi Berkelanjutan

Rabu, 12 Maret 2025 - 14:49

Ibu 49 Tahun Ini Sukses Mengubah Nasib Setelah jadi Agen Brilink

Senin, 24 Februari 2025 - 20:29

Pengamat Apresiasi BPI Danantara, Pondasi Baru Penguatan Ekonomi Indonesia

Berita Terbaru