Mantan Mendiknas Pertanyakan Alokasi Dana Desa dalam Anggaran Pendidikan 2024

Jumat, 5 Juli 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mantan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) periode 2009-2014, Mohammad Nuh.(ist)

Mantan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) periode 2009-2014, Mohammad Nuh.(ist)

HARIANSINARPAGI.COM, Jakarta | Mantan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) periode 2009-2014, Mohammad Nuh, menyatakan keheranannya terhadap alokasi dana desa dalam anggaran pendidikan untuk tahun anggaran 2024. Dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) Panitia Kerja Pembiayaan Pendidikan bersama Komisi X DPR RI, beliau mempertanyakan kejelasan dan legalitas penggunaan dana tersebut di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta.

Pada tahun 2024, anggaran fungsi pendidikan mendapatkan alokasi sebesar Rp 665 triliun, yang merupakan 20% dari APBN. Dari jumlah tersebut, Rp 356,5 triliun atau sekitar 52% dialokasikan untuk Transfer ke Daerah dan Dana Desa (TKDD). Mohammad Nuh mengungkapkan kekhawatirannya terhadap penggunaan dana ini yang seharusnya diperuntukkan untuk pendidikan namun kini termasuk dalam dana desa.

Baca juga:  Kanit Intelkam Bersama Kanit Provos Laksanakan Pengecekkan Gudang Logistik di Kantor Kecamatan Panongan

“Kita perlu melihat secara detail lokasi dan implementasi penggunaan dana tersebut. Mulai kapan dana desa ini masuk dalam anggaran pendidikan dan apa isi detailnya?” tanya Mohammad Nuh di hadapan anggota DPR.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Mohammad Nuh menegaskan bahwa anggaran pendidikan harus digunakan sesuai peruntukannya yaitu untuk pendidikan. Ia menyerukan agar penggunaan anggaran dilakukan dengan transparan dan meminta izin apabila ada keperluan lain yang ingin menggunakan dana pendidikan.

Baca juga:  Kepala Sekolah SDN Cukanggalih IV Sukses Gelar Peringatan Isra Miraj, Hadirkan Penceramah Ustaz Obay Sobari

“Ini adalah masalah amanah, kita tidak bisa melegalkan sesuatu yang salah. Harus ada kejujuran dalam pengelolaan dana pendidikan. Jika memang ada kekurangan dana di sektor lain, seharusnya diungkapkan secara terbuka,” tambahnya.

Mohammad Nuh juga mengajak semua pihak terkait untuk memberikan penjelasan yang jelas mengenai penggunaan dan peruntukan dari anggaran pendidikan 2024, khususnya terkait dengan integrasi dana desa.

Baca juga:  Polri Kerahkan 2 Helikopter Jadi Ambulans Udara saat Arus Mudik dan Balik Lebaran

Pertemuan tersebut turut dihadiri oleh beberapa mantan Mendikbud seperti Muhammad Nasir dan Muhadjir Effendy. Sementara itu, Bambang Sudibyo dan Anies Baswedan tidak dapat hadir karena memiliki kegiatan di luar negeri.

DPR RI, khususnya Komisi X, akan terus mengawal dan memastikan bahwa alokasi anggaran pendidikan digunakan secara tepat sasaran dan sesuai dengan kebutuhan pendidikan nasional.(wld)

Berita Terkait

Polri Berantas Travel Gelap, Mudik Lebaran 2025 Semakin Aman!
Makin Dekat dengan Masyarakat, BIN Luncurkan Akun Medsos Resmi
Pemerintah Targetkan Kontribusi Proyek Hilirisasi pada Industrialisasi Berkelanjutan
Ibu 49 Tahun Ini Sukses Mengubah Nasib Setelah jadi Agen Brilink
Pengamat Apresiasi BPI Danantara, Pondasi Baru Penguatan Ekonomi Indonesia
Band Sukatani Viral Di Media Sosial: Kisah Di Balik Musik Dan Penampilan Yang Nyentrik
Kolaborasi Polri dan Kemenimipas Tingkatkan Upaya Pemberantasan Korupsi
Pemkab Tangerang Dukung Penuh Program Makan Bergizi Gratis untuk Cegah Stunting
Berita ini 43 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 21 Maret 2025 - 06:49

Polri Berantas Travel Gelap, Mudik Lebaran 2025 Semakin Aman!

Selasa, 18 Maret 2025 - 20:49

Makin Dekat dengan Masyarakat, BIN Luncurkan Akun Medsos Resmi

Minggu, 16 Maret 2025 - 10:47

Pemerintah Targetkan Kontribusi Proyek Hilirisasi pada Industrialisasi Berkelanjutan

Rabu, 12 Maret 2025 - 14:49

Ibu 49 Tahun Ini Sukses Mengubah Nasib Setelah jadi Agen Brilink

Senin, 24 Februari 2025 - 20:29

Pengamat Apresiasi BPI Danantara, Pondasi Baru Penguatan Ekonomi Indonesia

Berita Terbaru