Band Sukatani Viral Di Media Sosial: Kisah Di Balik Musik Dan Penampilan Yang Nyentrik

Minggu, 23 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

HARIANSINARPAGI. PURBALINGGA, Band Sukatani, grup musik asal Purbalingga, Jawa Tengah, telah menjadi perbincangan hangat di media sosial akhir-akhir ini. Mereka dikenal dengan penampilan nyentrik mereka, sering kali menggunakan balaclava atau penutup wajah saat tampil di atas panggung.

Band ini terdiri dari dua personel, yaitu Muhammad Syifa Al Lutfi (Alectroguy) sebagai gitaris dan produser, serta Novi Citra Indriyaki (Twister Angel) sebagai vokalis utama. Mereka terbentuk pada Oktober 2022 dan telah merilis beberapa lagu yang mengusung genre post-punk dengan sentuhan new wave dan anarcho-punk.

Baca juga:  Bidkeu Polda Banten Melaksanakan Kegiatan Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan Polda Banten Semester I T.A. 2024

Musik mereka sering kali diwarnai dengan kritik sosial tajam, yang membuat mereka menjadi perhatian banyak orang. Lagu mereka yang berjudul “Bayar Bayar Bayar” menjadi viral di media sosial karena liriknya yang dianggap kontroversial, terutama bagian yang menyebutkan “bayar polisi”.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Meskipun lagu ini viral, Sukatani mengambil langkah berani dengan menarik lagu tersebut dari peredaran dan meminta maaf secara resmi kepada Kapolri serta institusi Polri. Langkah ini menunjukkan bahwa band ini tidak ingin membuat kontroversi yang tidak perlu, namun tetap ingin menyampaikan pesan sosial yang penting melalui musik mereka.

Baca juga:  Skandal Pencairan Ganda Dana Desa di Tangerang, Ketua LSM Seroja Desak Copot Kepala DPMPD

Penampilan nyentrik mereka juga menjadi perhatian banyak orang. Mereka sering kali menggunakan balaclava atau penutup wajah saat tampil di atas panggung, yang membuat mereka terlihat seperti “anonim”. Namun, di balik penampilan nyentrik mereka, terdapat pesan yang dalam tentang kebebasan dan anonimitas dalam era digital.

Baca juga:  Masa Pemadanan NIK-NPWP Resmi Berakhir, 670 Ribu Wajib Pajak Belum Memadankan

Dengan demikian, Band Sukatani telah menjadi salah satu band yang paling menarik dan kontroversial di Indonesia akhir-akhir ini. Mereka telah membuktikan bahwa musik dapat menjadi alat yang efektif untuk menyampaikan pesan sosial dan memicu perdebatan yang penting.

Penulis : Red

Editor : Redaktur

Sumber Berita : Media sosial

Berita Terkait

Ribuan Warga Curug Meriahkan Hari Bhayangkara ke-79 di Monas: Semangat Tak Luntur Meski Diterpa Hujan dan Terik Matahari
Pemerintah Dorong Danantara Kolaborasi Dengan Temasek Garap Energi Hijau
Perluasan MBG di Papua Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
Waspada Provokasi “Indonesia Gelap”, Salurkan Kritik Sesuai Mekanisme Hukum
Harkitnas ke-117 dan Hari Kesadaran Nasional: Kobarkan Semangat Persatuan dan Pelayanan
Diplomasi Budaya dan Wisata Jadi Sorotan di PUIC 2025, Indonesia-Tunisia Siapkan Kunjungan Parlemen
Aparat Keamanan Kedepankan Pendekatan Humanis Jaga Kelancaran Sidang PUIC ke -19
Sidang Perdana PUIC 2025 Dimulai, Indonesia Gaungkan Kepemimpinan Parlemen Negara Islam
Berita ini 50 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 21 Juni 2025 - 15:04

Pemerintah Dorong Danantara Kolaborasi Dengan Temasek Garap Energi Hijau

Minggu, 15 Juni 2025 - 09:24

Perluasan MBG di Papua Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah

Sabtu, 24 Mei 2025 - 12:08

Waspada Provokasi “Indonesia Gelap”, Salurkan Kritik Sesuai Mekanisme Hukum

Selasa, 20 Mei 2025 - 15:19

Harkitnas ke-117 dan Hari Kesadaran Nasional: Kobarkan Semangat Persatuan dan Pelayanan

Rabu, 14 Mei 2025 - 12:45

Diplomasi Budaya dan Wisata Jadi Sorotan di PUIC 2025, Indonesia-Tunisia Siapkan Kunjungan Parlemen

Berita Terbaru

Uncategorized

Udith Retak Dan Pecah Tetap di Pasang.!

Selasa, 8 Jul 2025 - 15:27