Perkuat Optimisme dan Persatuan, Narasi “Indonesia Gelap” Tidak Relevan

Jumat, 25 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

HARIANSINARPAGI.COM, Jakarta | Narasi pesimisme yang menyebut Indonesia sedang menuju masa gelap dinilai tidak sesuai dengan realitas yang tengah berlangsung. Di tengah berbagai tantangan, bangsa ini justru menunjukkan ketahanan dan daya adaptasi luar biasa, terutama dalam menghadapi dinamika ekonomi global dan perubahan geopolitik. Hal tersebut disampaikan dalam talkshow di stasiun TV nasional, dengan menghadirkan Dr. KH. Marsudi Syuhud, MM, Wakil Ketua Umum MUI, dan Dr. Aditya Perdana, Pakar Komunikasi Politik Universitas Indonesia.

Dr. KH. Marsudi Syuhud, MM, menilai bahwa narasi negatif kerap muncul karena ketidaksesuaian antara harapan masyarakat dan kondisi nyata. “Ketika ekspektasi tidak sejalan dengan kenyataan, terutama di tengah dinamika global, muncul suara-suara pesimis. Namun ini harus disikapi secara bijak,” ujar Marsudi.

Baca juga:  AFF U-16: Prestasi Cemerlang Garuda Muda di Piala AFF 2024

Ia menambahkan bahwa pendekatan optimistis yang dikedepankan Presiden Prabowo Subianto sejalan dengan nilai-nilai agama yang menekankan pentingnya membangun dengan semangat dan solidaritas. Pendekatan tersebut terlihat dalam kebijakan strategis pembangunan nasional yang telah disiapkan. Presiden Prabowo, menurut Marsudi, tidak membiarkan narasi ketakutan berkembang tanpa arah.

“Narasi negatif hanya akan memperlambat langkah. Indonesia perlu bangkit dengan semangat kebersamaan,” tegasnya.

Menanggapi hal serupa, Dr. Aditya Perdana, Pakar Komunikasi Politik Universitas Indonesia, menilai bahwa modal politik yang dimiliki Presiden Prabowo memberi peluang besar bagi kemajuan Indonesia.

“Presiden Prabowo berhasil merangkul berbagai kekuatan politik. Ini menjadi pijakan penting bagi stabilitas dan akselerasi pembangunan,” ungkap Aditya.

Aditya juga menekankan bahwa keterbukaan pemerintah terhadap kritik merupakan cermin dari komitmen terhadap demokrasi deliberatif. Semangat ini, menurutnya, harus diperkuat dengan menjaga harmonisasi nasional.

Baca juga:  Caleg Nasdem Gelar Sosialisasi Di Desa Mekar Jaya, Jelang Pemilu 2024

“Keguyuban seluruh elemen bangsa adalah pondasi utama menghadapi tantangan ke depan,” tambahnya.

Solidaritas yang pernah terbangun saat pandemi harus terus dijaga. Peran aktif tokoh masyarakat dan agama dalam menyebarkan optimisme sangat krusial untuk menjaga semangat kolektif bangsa. Narasi tentang kegelapan masa depan tidak hanya tidak relevan, tapi juga mengabaikan fakta kemajuan yang telah dicapai dan sedang diupayakan. [^]

Berita Terkait

Mahasiswa dan Komite Suara Sipil Tolak Soeharto Diberi Gelar Pahlawan Nasional
Resmi! Soeharto Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Pemerintah Tegaskan Proses Sesuai Aturan
Apresiasi Mengalir, Muhammadiyah dan NU Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
Soeharto Layak Jadi Pahlawan Nasional, Tokoh Bangsa Kompak Beri Dukungan
Momentum Hari Pahlawan, Tokoh Publik Nilai Soeharto Layak Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional
MUI: Mantan Presiden Soeharto Layak Dapat Gelar Pahlawan Nasional
Searah dengan Sumpah Pemuda, MBG Jadi Gerakan Nasional Generasi Indonesia Bebas Gizi Buruk
Sekolah Rakyat Hadir untuk Menyatukan Generasi Muda dalam Semangat Sumpah Pemuda
Berita ini 16 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 10 November 2025 - 20:34

Mahasiswa dan Komite Suara Sipil Tolak Soeharto Diberi Gelar Pahlawan Nasional

Senin, 10 November 2025 - 16:22

Resmi! Soeharto Dapat Gelar Pahlawan Nasional, Pemerintah Tegaskan Proses Sesuai Aturan

Minggu, 9 November 2025 - 22:49

Apresiasi Mengalir, Muhammadiyah dan NU Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional

Sabtu, 8 November 2025 - 16:16

Soeharto Layak Jadi Pahlawan Nasional, Tokoh Bangsa Kompak Beri Dukungan

Jumat, 7 November 2025 - 21:49

Momentum Hari Pahlawan, Tokoh Publik Nilai Soeharto Layak Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional

Berita Terbaru

Hukum dan Kriminal

Polres Metro Tangerang Kota Berhasil Mengungkap 159 Kasus Curanmor.

Senin, 10 Nov 2025 - 20:34