Demonstrasi Mahasiswa di Tangerang Berujung Ricuh

Senin, 10 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

HARIANSINARPAGI.COM, TANGERANG | Aksi unjuk rasa mahasiswa dari berbagai organisasi di Kabupaten Tangerang, Banten, berakhir ricuh setelah tuntutan mereka tidak mendapat tanggapan langsung dari Bupati Tangerang. Demonstrasi ini digelar untuk memprotes sejumlah isu krusial, seperti pemagaran laut yang dinilai merugikan masyarakat serta minimnya keterbukaan informasi publik dalam pengambilan kebijakan. Mahasiswa juga menyoroti proyek pembangunan PIK 2 yang mereka anggap tidak berpihak kepada warga Banten.

Baca juga:  Cuaca Ekstrem Ancam Kota Tangerang, BPBD Imbau Tingkatkan Kewaspadaan

Mahasiswa mendesak audiensi dengan pemerintah guna menyampaikan aspirasi mereka. Namun, ketidakhadiran Bupati Tangerang dalam menemui massa aksi justru memicu ketegangan. Situasi semakin memanas hingga berujung bentrokan fisik antara mahasiswa dan aparat kepolisian yang berjaga.

Setelah demonstrasi berlangsung selama berjam-jam, seorang staf perwakilan dari Bupati akhirnya turun untuk berdialog dengan mahasiswa. Namun, sebagai bentuk kekecewaan, mahasiswa memilih membelakangi perwakilan tersebut dan membubarkan diri.

Dari atas mobil komando, seorang orator menyatakan kekecewaannya terhadap sikap Bupati yang enggan menemui mereka secara langsung. “Kami kecewa! Bupati terpilih menutup telinga terhadap aspirasi kami. Kami akan kembali dengan aksi yang lebih besar saat pelantikan nanti!” tegasnya.

Baca juga:  Serangan Siber Ransomware Lumpuhkan Pusat Dana Nasional, Kerugian Capai Rp 131 Miliar

Aksi ini menjadi sorotan publik, mencerminkan gelombang ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah daerah. Mahasiswa menegaskan bahwa perjuangan mereka belum selesai dan akan terus mengawal kebijakan yang mereka anggap merugikan masyarakat.

Berita Terkait

Brigadir Fhilip Terbukti Langgar Etik, Tiga Wartawan Korban Kriminalisasi Kirim Karangan Bunga untuk Propam
Datangi Mapolresta Tangerang, Masa PSHT Minta Oknum LSM Pelaku Pembacokan Secepatnya Ditangkap
Pasien Keluhkan Layanan Puskesmas Jombang Tangsel: Diminta Bayar Rp50 Ribu untuk Layanan BPJS
Dua Satpam SMKN 9 Kabupaten Tangerang Jadi Korban Kekerasan, Polisi Buru Pelaku
Ahli Waris Tanah Almarhum Muni Bin Musa Akan Terus Memperjuangkan Hak Tanahnya Yang Di Akui Oleh Pengembang
Sindikat LPG Oplosan di Bali Dibongkar, Omzet Fantastis Rp 650 Juta/Bulan!
Kasus Pencurian Yang Menggemparkan: Rp 86 Juta Hilang Dalam Sekejap
Tragedi Leuwigajah, Sejarah Kelam di Balik Peringatan Hari Peduli Sampah Nasional
Berita ini 28 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 24 Maret 2025 - 23:20

Brigadir Fhilip Terbukti Langgar Etik, Tiga Wartawan Korban Kriminalisasi Kirim Karangan Bunga untuk Propam

Sabtu, 22 Maret 2025 - 18:29

Datangi Mapolresta Tangerang, Masa PSHT Minta Oknum LSM Pelaku Pembacokan Secepatnya Ditangkap

Sabtu, 22 Maret 2025 - 00:37

Pasien Keluhkan Layanan Puskesmas Jombang Tangsel: Diminta Bayar Rp50 Ribu untuk Layanan BPJS

Rabu, 19 Maret 2025 - 19:17

Dua Satpam SMKN 9 Kabupaten Tangerang Jadi Korban Kekerasan, Polisi Buru Pelaku

Jumat, 14 Maret 2025 - 02:17

Ahli Waris Tanah Almarhum Muni Bin Musa Akan Terus Memperjuangkan Hak Tanahnya Yang Di Akui Oleh Pengembang

Berita Terbaru