Demonstrasi Mahasiswa di Tangerang Berujung Ricuh

Senin, 10 Februari 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

HARIANSINARPAGI.COM, TANGERANG | Aksi unjuk rasa mahasiswa dari berbagai organisasi di Kabupaten Tangerang, Banten, berakhir ricuh setelah tuntutan mereka tidak mendapat tanggapan langsung dari Bupati Tangerang. Demonstrasi ini digelar untuk memprotes sejumlah isu krusial, seperti pemagaran laut yang dinilai merugikan masyarakat serta minimnya keterbukaan informasi publik dalam pengambilan kebijakan. Mahasiswa juga menyoroti proyek pembangunan PIK 2 yang mereka anggap tidak berpihak kepada warga Banten.

Baca juga:  Warga Desa Seuat Bongkar 31 Makam Palsu Diduga Kedok Pesugihan dan Ajaran Sesat

Mahasiswa mendesak audiensi dengan pemerintah guna menyampaikan aspirasi mereka. Namun, ketidakhadiran Bupati Tangerang dalam menemui massa aksi justru memicu ketegangan. Situasi semakin memanas hingga berujung bentrokan fisik antara mahasiswa dan aparat kepolisian yang berjaga.

Setelah demonstrasi berlangsung selama berjam-jam, seorang staf perwakilan dari Bupati akhirnya turun untuk berdialog dengan mahasiswa. Namun, sebagai bentuk kekecewaan, mahasiswa memilih membelakangi perwakilan tersebut dan membubarkan diri.

Dari atas mobil komando, seorang orator menyatakan kekecewaannya terhadap sikap Bupati yang enggan menemui mereka secara langsung. “Kami kecewa! Bupati terpilih menutup telinga terhadap aspirasi kami. Kami akan kembali dengan aksi yang lebih besar saat pelantikan nanti!” tegasnya.

Baca juga:  Wartawan Korban Kriminalisasi Minta Brigadir Fhilip Hendrikus Pasaribu Diberikan Sanksi Berat

Aksi ini menjadi sorotan publik, mencerminkan gelombang ketidakpuasan terhadap kebijakan pemerintah daerah. Mahasiswa menegaskan bahwa perjuangan mereka belum selesai dan akan terus mengawal kebijakan yang mereka anggap merugikan masyarakat.

Berita Terkait

Warga Desa Seuat Bongkar 31 Makam Palsu Diduga Kedok Pesugihan dan Ajaran Sesat
Wartawan dan Aktivis Geruduk Kantor Walikota Tangsel, Desak Proses Hukum Oknum Satpol PP Pengancam Jurnalis
Warga Nagrog Geger, Pria 65 Tahun Ditemukan Hidup di Dalam Sumur Setelah Hilang Sehari
Ratusan Buruh Gelar Aksi Damai di Tangerang, Tuntut Kesejahteraan dan Penyerapan Tenaga Kerja Lokal
Refleksi Sosial dalam Penolakan Pernikahan Bang Fauzi: Antara Figur Kepemimpinan dan Ketergantungan Emosional Komunal
Mediasi Berakhir Damai: Usaha Pembakaran Batok Kelapa di Tangerang Temukan Solusi
Warga Perumahan Dasana Indah Keluhkan Banjir yang Tak Kunjung Usai: “Kami Sudah Lelah”
Api Menghanguskan Mimpi: Kebakaran Melanda Peternakan Ayam Petelur di Desa Curug Wetan
Berita ini 32 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 4 Juni 2025 - 01:27

Warga Desa Seuat Bongkar 31 Makam Palsu Diduga Kedok Pesugihan dan Ajaran Sesat

Sabtu, 17 Mei 2025 - 18:46

Wartawan dan Aktivis Geruduk Kantor Walikota Tangsel, Desak Proses Hukum Oknum Satpol PP Pengancam Jurnalis

Sabtu, 10 Mei 2025 - 08:30

Warga Nagrog Geger, Pria 65 Tahun Ditemukan Hidup di Dalam Sumur Setelah Hilang Sehari

Jumat, 2 Mei 2025 - 05:55

Ratusan Buruh Gelar Aksi Damai di Tangerang, Tuntut Kesejahteraan dan Penyerapan Tenaga Kerja Lokal

Selasa, 15 April 2025 - 14:11

Refleksi Sosial dalam Penolakan Pernikahan Bang Fauzi: Antara Figur Kepemimpinan dan Ketergantungan Emosional Komunal

Berita Terbaru