HARIANSINARPAGI.COM, Tangerang | Dugaan pungutan liar (pungli) dalam proses Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) di SMAN 4 Cikupa, Kabupaten Tangerang, Banten, kini menjadi sorotan publik. Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) BIAK secara tegas mendesak Gubernur Banten untuk segera mengevaluasi dan mencopot Kepala Sekolah SMAN 4 Cikupa akibat dugaan praktik pungli yang melibatkan beberapa oknum guru.
Wakil Ketua Umum DPP LSM BIAK, Budiman, SH, mengungkapkan hasil investigasi yang dilakukan pihaknya kepada wartawan di sekretariat LSM BIAK. Menurut Budiman, informasi awal berasal dari seorang warga berinisial N, yang mengaku mengetahui adanya pungli dengan nilai fantastis dalam proses SPMB di sekolah tersebut.
“Dari hasil investigasi kami, ada dugaan oknum guru yang mendapatkan jatah memasukkan tiga murid baru setiap orangnya dengan imbalan yang tidak resmi. Saat kami klarifikasi ke pihak sekolah, mereka hanya bungkam,” ungkap Budiman.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Budiman menambahkan, dugaan pungli tersebut diduga terjadi karena sistem rekrutmen siswa baru yang cacat administrasi dan diduga dibiarkan oleh Kepala Sekolah. LSM BIAK bersama masyarakat Kecamatan Cikupa pun mendesak Dinas Pendidikan Menengah (Dikmen) Provinsi Banten untuk segera melakukan evaluasi dan pencopotan Kepala Sekolah SMAN 4 Cikupa.
“Kami menduga ada mafia pendidikan yang melanggar prosedur dan mekanisme resmi. Ini sangat bertentangan dengan misi ‘sekolah gratis’ yang digaungkan pemerintah Provinsi Banten,” tegas Budiman.
Lebih lanjut, Budiman menilai Kepala Sekolah diduga membangun sistem tertutup untuk menutupi praktik pungli tersebut agar tampak bersih dari noda. Namun, berdasarkan pengakuan warga inisial N, pungutan itu benar-benar terjadi dengan nilai yang sangat besar.
“SMAN 4 Cikupa selama ini dikenal sebagai sekolah unggulan, tapi kenyataannya bobrok karena praktik mafia pendidikan yang merusak kepercayaan masyarakat. Ini mencerminkan risiko korupsi, kolusi, dan nepotisme di dunia pendidikan Banten,” pungkas Budiman.
Hingga berita ini diterbitkan, upaya konfirmasi melalui pesan WhatsApp kepada Kepala Sekolah SMAN 4 Cikupa, Pak Rony, tidak mendapat respons.(red)