HARIANSINARPAGI.COM, Donetsk | Rusia dilaporkan telah melancarkan serangan udara ke wilayah New York di Donetsk, Ukraina, yang diklaim oleh Rusia. Dalam sebuah video yang beredar, terlihat militer Kremlin menjatuhkan bom raksasa FAB-3000 seberat 3 ton ke wilayah tersebut.
Mengutip RT, yang melansir laporan dari laman Telegram, sedikitnya 60 tentara Ukraina tewas dan empat kendaraan militer hancur akibat serangan ini. “Bangunan yang terkena dampak menghilang tanpa jejak,” klaim laporan tersebut yang dimuat pada Senin (1/7/2024). Namun, klaim ini belum dapat diverifikasi secara independen. RT sendiri merupakan media yang terafiliasi dengan pemerintah Rusia, yang tengah berkonflik dengan Ukraina sejak 2022.
Penggunaan Bom FAB-3000
Bom FAB-3000 dilaporkan telah dikerahkan oleh Rusia sejak dua minggu lalu. Amunisi ini pertama kali terlihat dalam serangan pasukan yang loyal kepada Presiden Vladimir Putin ke desa Liptsy, wilayah Kharkov, dua pekan lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pakar militer Rusia menyatakan bahwa bom FAB-3000 memiliki daya ledak yang cukup kuat untuk menghancurkan benteng terkuat sekalipun. Teknologi baru yang dimiliki bom ini memungkinkan serangan dilakukan dengan tingkat akurasi yang tinggi.
Menurut laporan yang dimuat oleh Defense News awal pekan ini, Rusia telah menggunakan persenjataan semacam FAB-3000 dalam melawan pasukan garis depan Ukraina. “Saat ini, Ukraina hanya memiliki sedikit kekuatan untuk melawan serangan bom,” tulis laman tersebut.
Sejarah New York di Donetsk
Perlu diketahui, New York adalah nama pemukiman di Ukraina yang pertama kali muncul pada abad ke-19. Asal muasal nama ini tidak sepenuhnya jelas. Beberapa sejarawan mengaitkannya dengan seorang pengusaha Amerika yang beroperasi di desa tersebut, sementara yang lain menghubungkannya dengan pemukim Mennonite yang datang dari kota Jork di Jerman. Ada juga yang berpendapat bahwa nama ini merupakan hasil kesalahan transliterasi dari alfabet Latin ke alfabet Sirilik.
Situasi Perang Rusia-Ukraina
Rusia dilaporkan meraih sejumlah kemajuan dalam perangnya dengan Ukraina, termasuk di wilayah yang diperebutkan di Donbass. Konflik ini pecah disebabkan oleh sejumlah faktor, salah satunya adalah keinginan Ukraina untuk bergabung dengan NATO, yang ditentang keras oleh Rusia.
Penutup
Situasi di Donetsk dan wilayah lainnya di Ukraina masih sangat dinamis dan penuh dengan ketidakpastian. Verifikasi independen atas klaim-klaim yang beredar sangat penting untuk memberikan gambaran yang akurat tentang kondisi di lapangan. Masyarakat internasional terus memantau perkembangan ini dengan penuh perhatian.(red)