HARIANSIANARPAGI.COM, TANGERANG | Badan Persiapan Pembentukan Kota Tangerang Tengah (BPP-KTT) menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) sebagai langkah strategis dalam upaya pembentukan Daerah Otonomi Baru (DOB) Kota Tangerang Tengah. Wilayah ini melibatkan lima kecamatan, yaitu Curug, Pagedangan, Cisauk, Legok, dan Kelapa Dua, yang secara administratif telah memenuhi syarat pembentukan DOB dengan luas wilayah mencapai 160,38 hektare dan populasi lebih dari 660 ribu jiwa.
Tangerang Tengah memiliki potensi besar sebagai pusat pertumbuhan baru. Dengan kontribusi sekitar 16 persen dari total luas Kabupaten Tangerang dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang mencapai Rp1,8 triliun, wilayah ini juga menjadi bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN). Berbagai program pengembangan, seperti Biomedical Campus, pendidikan bertaraf internasional, dan ekosistem teknologi digital berbasis start-up, menjadikan Tangerang Tengah sebagai kawasan strategis dengan prospek masa depan cerah.
Wilayah ini juga telah ditetapkan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) berdasarkan PP No. 38/2024. Dengan dukungan infrastruktur seperti Tol Bintaro-Balaraja dan Tol Jakarta-Merak, kawasan ini diproyeksikan mampu menciptakan lebih dari 13 ribu lapangan kerja per tahun sekaligus meningkatkan mobilitas ekonomi secara signifikan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Namun, perjalanan menuju DOB tidak sepenuhnya tanpa tantangan. Kekhawatiran muncul terkait sinkronisasi program PSN dan KEK dengan kebutuhan masyarakat lokal. Budi, anggota Presidium BPP-KTT, mengingatkan pentingnya integrasi pembangunan agar masyarakat lokal tidak hanya menjadi penonton di tengah kemajuan kota baru ini. Ia menegaskan perlunya pemerintah memediasi hubungan antara pengembangan kawasan dan dampak sosial yang muncul, sehingga tidak ada pihak yang merasa terpinggirkan.
Pembentukan Kota Tangerang Tengah juga diharapkan mampu mengatasi efek limpahan (spillover effect) dari kota-kota besar di sekitarnya, seperti Tangerang dan Tangerang Selatan. Sebagai kota satelit yang berdekatan dengan ibu kota, Tangerang Tengah berpeluang menjadi pusat ekonomi baru yang tidak hanya mendukung pertumbuhan lokal, tetapi juga berkontribusi terhadap pembangunan nasional secara keseluruhan.
BPP-KTT optimistis bahwa DOB Tangerang Tengah akan memberikan dampak positif besar, baik dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat maupun penguatan ekonomi wilayah. Melalui sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait, Tangerang Tengah diharapkan dapat menjadi contoh sukses dalam pengembangan daerah otonomi baru di Indonesia.
Penulis : RJ Damez