Koalisi Pimpinan AS Serang 36 Sasaran Houthi di Yaman sebagai Respons Terhadap Ancaman Terkait Israel

Minggu, 4 Februari 2024

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jet tempur F/A-18E Super Hornet meluncurkan serangan dari kapal induk USS Theodore Roosevelt. Foto/AP

Jet tempur F/A-18E Super Hornet meluncurkan serangan dari kapal induk USS Theodore Roosevelt. Foto/AP

HARIANSINARPAGI.COM, Washington | Pada Sabtu (3/2/2024), koalisi yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS) melancarkan serangan terhadap 36 sasaran Houthi di 13 lokasi di Yaman. Serangan tersebut merupakan respons terhadap aksi Houthi yang menghadang kapal-kapal terkait Israel di Laut Merah.

Dalam pernyataannya, koalisi pimpinan AS mengungkapkan bahwa serangan ini dilakukan atas arahan pemerintah masing-masing, melibatkan militer AS dan Inggris, dengan dukungan dari Australia, Bahrain, Kanada, Denmark, Belanda, dan Selandia Baru. Serangan tersebut dianggap proporsional dan diperlukan sebagai tanggapan terhadap serangan berkelanjutan Houthi terhadap pelayaran internasional dan komersial, termasuk kapal angkatan laut yang transit di Laut Merah.

Baca juga:  Peningkatan Kemampuan Pasukan Perdamaian Menjadi Poin Utama

Koalisi secara khusus menargetkan situs-situs yang terkait dengan fasilitas penyimpanan senjata, sistem dan peluncur rudal, sistem pertahanan udara, dan radar milik Houthi. Tujuan serangan ini adalah mengganggu dan menurunkan kemampuan yang digunakan Houthi untuk mengancam perdagangan dunia serta kehidupan pelaut yang tidak bersalah.

Lebih dari 30 serangan yang dilakukan Houthi terhadap kapal komersial dan kapal angkatan laut sejak pertengahan November dianggap sebagai tantangan internasional oleh koalisi tersebut. Menteri Pertahanan AS, Lloyd Austin, menjelaskan bahwa serangan ini bertujuan untuk mengganggu dan menurunkan kemampuan milisi Houthi yang didukung Iran, sehingga dapat mencegah serangan sembrono dan menjaga stabilitas terhadap kapal-kapal AS dan internasional yang transit secara sah di Laut Merah.

Baca juga:  Empat Tersangka Serangan Teroris di Konser Moscow

Austin menegaskan bahwa tindakan kolektif ini mengirimkan pesan yang jelas kepada Houthi bahwa mereka akan terus menanggung konsekuensi lebih lanjut jika tidak mengakhiri serangan ilegal terhadap pelayaran internasional dan kapal angkatan laut. Pasukan koalisi menyatakan kesiapannya untuk melakukan tindakan kolektif demi membela kehidupan dan arus bebas perdagangan di salah satu jalur perairan paling kritis di dunia.(red)

Berita Terkait

Presiden Joe Biden Tegaskan Lanjutkan Kampanye Pemilu 2024 Meski Ada Desakan Mundur
Perdana Menteri Rishi Sunak Umumkan Pengunduran Dirinya Pasca-Kekalahan Partai Konservatif
Korut Kecam Pembentukan Aliansi Militer AS, Jepang, dan Korsel yang Mirip NATO
Rusia Dilaporkan Menyerang New York di Donetsk dengan Bom FAB-3000
Peningkatan Kemampuan Pasukan Perdamaian Menjadi Poin Utama
Tajikistan: Antara Tradisi dan Regulasi
Empat Tersangka Serangan Teroris di Konser Moscow
Jutaan Warga Inggris Terjebak dalam Kesulitan Ekonomi, Tercekik Utang
Berita ini 63 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 6 Juli 2024 - 12:52

Presiden Joe Biden Tegaskan Lanjutkan Kampanye Pemilu 2024 Meski Ada Desakan Mundur

Jumat, 5 Juli 2024 - 17:54

Perdana Menteri Rishi Sunak Umumkan Pengunduran Dirinya Pasca-Kekalahan Partai Konservatif

Senin, 1 Juli 2024 - 01:53

Korut Kecam Pembentukan Aliansi Militer AS, Jepang, dan Korsel yang Mirip NATO

Senin, 1 Juli 2024 - 01:33

Rusia Dilaporkan Menyerang New York di Donetsk dengan Bom FAB-3000

Minggu, 30 Juni 2024 - 07:34

Peningkatan Kemampuan Pasukan Perdamaian Menjadi Poin Utama

Berita Terbaru