HARIANSINARPAGI.COM, Kota Tangerang | Pengamat Politik Pangi Syarwi Chaniago menyebut ada dua pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin-Maryono dan Faldo-Fadhlin miliki strategi kampanye yang jauh berbeda dan bertolak belakang.
Kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 di Kota Tangerang telah memasuki masa kampanye. Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menetapkan tiga pasang Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang beserta nomor urutnya masing-masing.
Nomor urut pertama didapat oleh Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang, yakni pasangan Faldo Maldini dan Fadhlin. Kemudian di nomor urut dua Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang ialah Ahmad Amarullah dan Bonnie Mufidjar. Dan nomor urut tiga Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang adalah pasangan Sachrudin dan Maryono Hasan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sejumlah pihak menyebut perhelatan Pilkada 2024 didominasi oleh dua pasang calon, yakni pasangan Faldo-Fadhlin dan Sachrudin-Maryono.
Pasangan Faldo dan Fadhlin menjadi pasangan calon yang menonjol lantaran diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Sementara nama Sachrudin dan Maryono lebih mentereng dikenal masyarakat dengan rekam jejaknya menjadi 10 tahun Wakil Wali Kota Tangerang dan Mantan Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang.
Pasangan Sachrudin – Maryono dianggap unggul dalam investasi sosial masyarakat.
Kata Pangi, yang juga merupakan seorang analis dan pengamat politik, Faldo-Fadhlin saat ini tengah gencar menggaungkan statusnya sebagai anak muda dan menunjukan kemampuannya yang mahir di beragam platform Sosial Media.
Sementara Sachrudin-Maryono masih menggencarkan kampanye tatap muka dengan masyarakat guna menjadi kunci mutakhir dalam memenangkan Pilkada 2024.
“Ya mereka punya kekuatannya masing-masing, Faldo-Fadhlin aktif memanfaatkan sosial medianya dan Sachrudin-Maryono bersentuhan langsung dengan investasi sosial mereka yang sudah ada di masyarakat,” ujar Pangi, Jumat (27/9/2024).
Lebih lanjut ia menjelaskan, pola kampanye yang digunakan Sachrudin-Maryono masih jauh lebih efektif dibandingkan dengan Faldo dan Fadhlin.
Pasalnya dengan melaksanakan kampanye door to door, Sachrudin-Maryono menjadi lebih dekat dengan masyarakat dan juga sebaliknya.
Sehingga warga Kota Tangerang dapat secara langsung melihat dan menilai sosok yang akan memimpin daerahnya di periode 2024 sampai tahun 2029.
“Memang cara yang dilakukan Sachrudin-Maryono adalah pola lawas akan tetapi cara-cara tersebut masih ampun dan tidak bisa dianggap remeh,” kata dia.
Kendati demikian Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting yang merupakan lembaga survei dan konsultan politik nasional itu tidak menampik besarnya kekuatan dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi.
Hanya saja cara tersebut tidak dapat digunakan oleh masyarakat yang tertarik dengan pola itu untuk mengajak lingkup terdekat mereka seperti keluarga dan kerabat.
Telebih nyaris 60 persen pemilih di Kota Tangerang didominasi oleh kalangan milenial dan juga Generasi Z.
“Memang kekuatan sosial media di era saat ini pengaruhnya sangat besar dan itu tidak bisa disanggah, pertanyaannya sekarang Gen Z ini tertarik kah dengan Pilkada?, apakah semuanya akan datang mencoblos ke TPS?’,” tuturnya.
“Kalau kontestasi Pilpres 2024 kemarin peran milenial dan Gen Z itu sangat penting untuk kemenangan Pak Prabowo dan Mas Gibran karena yang dipengaruhi seluruh masyarakat Indonesia, tapi untuk Pilkada ini kan lingkupnya lebih kecil dan berbagai kota/kabupaten itu pilihannya beda-beda,” paparnya.
Menurutnya, dalam skala Pilkada 2024 pola yang memiliki pengaruh besar ialah pasangan calon yang terjun langsung menemui warga.
Sebab dengan demikian sasaran pemilih yang ditemui bukan hanya satu dua orang, melainkan satu keluarga hingga lingkup yang lebih luas.
“Warga Kota Tangerang saat ini sudah pintar-pintar, mereka akan rasional. Ketika bertemu langsung dengan satu calon yang disukai atau dirasa cocok menjadi kepala daerah, pasti kesan itu akan disampaikan kepada orang tua, keluarga dan minimal orang-orang yang tinggal di sekitarnya,” ungkap Pangi.
Penulis : Supriyadi