Warga Perumahan Dasana Indah Keluhkan Banjir yang Tak Kunjung Usai: “Kami Sudah Lelah”

Minggu, 13 April 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

HARIANSINARPAGI.COM | Tangerang – Hujan deras yang mengguyur wilayah Tangerang beberapa hari terakhir kembali membawa duka bagi warga Perumahan Dasana Indah, khususnya di Blok SJ RT/RW 15, Kelurahan Bojong Nangka, Kecamatan Kelapa Dua. Minggu. 13/04/2025.

Genangan air yang melanda lingkungan mereka bukan lagi kejadian langka—melainkan momok tahunan yang belum juga menemukan titik terang.

Setiap hujan deras turun, warga setempat harus berjibaku dengan air yang masuk ke rumah, menggenangi jalanan, bahkan menenggelamkan barang-barang berharga. Ketinggian air bisa mencapai lutut orang dewasa. Aktivitas terganggu, anak-anak tak bisa bermain dengan aman, dan kekhawatiran akan datangnya penyakit seperti leptospirosis dan demam berdarah makin menghantui.

“Kami lelah, ini bukan banjir pertama. Setiap tahun selalu seperti ini. Kalau hujan, kami bukan hanya pasrah, tapi juga takut. Air bisa masuk rumah dalam hitungan menit,” ujar salah satu warga, Ibu Lina, yang sudah tinggal di kawasan itu selama 12 tahun.

Warga menduga banjir yang terjadi disebabkan oleh sistem drainase yang tidak optimal. Banyak saluran air yang tersumbat, bahkan ada beberapa titik yang tidak memiliki saluran pembuangan sama sekali. Selain itu, tata kelola lingkungan yang buruk, ditambah dengan minimnya pengawasan terhadap pembangunan di sekitar perumahan, memperparah keadaan.

“Kami sudah beberapa kali menyampaikan keluhan ke pihak kelurahan, tapi belum ada tindakan nyata. Kadang-kadang ada petugas datang, melihat-lihat, tapi setelah itu tidak ada kelanjutannya,” tambah Pak Anton, Ketua RT setempat.

Baca juga:  Sidang Etik Brigadir Philip Hendrikus Pasaribu: Ujian Integritas Polri

Menurut warga, kondisi ini diperparah oleh tumpukan sampah yang menyumbat aliran air dan proyek pembangunan yang tak memperhatikan saluran drainase sekitar. Mereka menilai perlu ada perhatian serius dari pemerintah, mulai dari tingkat kelurahan hingga kabupaten.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan mereka, warga sudah beberapa kali melakukan kerja bakti membersihkan saluran air. Namun, upaya itu dianggap tak cukup tanpa dukungan dan langkah konkret dari instansi pemerintah yang berwenang.

“Kami butuh tindakan nyata, bukan sekadar janji. Cek drainase, perbaiki sistem pembuangan air, dan beri edukasi ke warga soal kebersihan lingkungan. Kami tidak bisa terus-terusan hidup dalam bayang-bayang banjir,” tegas salah satu tokoh masyarakat setempat.

Baca juga:  Kopi Dan Keamanan, Polsek Curug Dan Forum RT/RW Gelar Ngopi Kamtibmas

Kini, warga berharap suara mereka dapat didengar oleh Pemerintah Kabupaten Tangerang dan dinas-dinas terkait. Mereka meminta dilakukan pengecekan menyeluruh terhadap sistem drainase, penyusunan rencana penanganan banjir jangka panjang, serta perhatian serius terhadap infrastruktur lingkungan.

Peristiwa banjir yang berulang ini menjadi pengingat bahwa persoalan lingkungan tak bisa dibiarkan berlarut. Jika tidak segera ditangani, maka bukan hanya kenyamanan, tapi keselamatan warga yang akan jadi taruhannya.

Penulis : Jumroni / Red

Editor : Redaktur

Berita Terkait

Warga Desa Seuat Bongkar 31 Makam Palsu Diduga Kedok Pesugihan dan Ajaran Sesat
Wartawan dan Aktivis Geruduk Kantor Walikota Tangsel, Desak Proses Hukum Oknum Satpol PP Pengancam Jurnalis
Warga Nagrog Geger, Pria 65 Tahun Ditemukan Hidup di Dalam Sumur Setelah Hilang Sehari
Ratusan Buruh Gelar Aksi Damai di Tangerang, Tuntut Kesejahteraan dan Penyerapan Tenaga Kerja Lokal
Refleksi Sosial dalam Penolakan Pernikahan Bang Fauzi: Antara Figur Kepemimpinan dan Ketergantungan Emosional Komunal
Mediasi Berakhir Damai: Usaha Pembakaran Batok Kelapa di Tangerang Temukan Solusi
Api Menghanguskan Mimpi: Kebakaran Melanda Peternakan Ayam Petelur di Desa Curug Wetan
Tragedi Kecelakaan Lalu Lintas Di Tasikmalaya, Aipda Gugun Gunawan Gugur Dalam Tugas
Berita ini 30 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 4 Juni 2025 - 01:27

Warga Desa Seuat Bongkar 31 Makam Palsu Diduga Kedok Pesugihan dan Ajaran Sesat

Sabtu, 17 Mei 2025 - 18:46

Wartawan dan Aktivis Geruduk Kantor Walikota Tangsel, Desak Proses Hukum Oknum Satpol PP Pengancam Jurnalis

Sabtu, 10 Mei 2025 - 08:30

Warga Nagrog Geger, Pria 65 Tahun Ditemukan Hidup di Dalam Sumur Setelah Hilang Sehari

Jumat, 2 Mei 2025 - 05:55

Ratusan Buruh Gelar Aksi Damai di Tangerang, Tuntut Kesejahteraan dan Penyerapan Tenaga Kerja Lokal

Selasa, 15 April 2025 - 14:11

Refleksi Sosial dalam Penolakan Pernikahan Bang Fauzi: Antara Figur Kepemimpinan dan Ketergantungan Emosional Komunal

Berita Terbaru