HARIANSINARPAGI.COM | Tangerang, – Warga Desa Kadu Jaya, Kecamatan Curug, Kabupaten Tangerang, menggelar aksi demo di depan SMA Negeri 3 Kabupaten Tangerang pada hari ini. Kamis. 26/6/2026.
Aksi ini merupakan bentuk protes atas Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang dianggap tidak adil dan memberatkan bagi calon siswa dari wilayah tersebut.
Menurut warga, persyaratan domisili yang ketat menjadi salah satu penyebab utama banyak anak-anak di Desa Kadu Jaya, tidak dapat melanjutkan pendidikan di SMA Negeri 3. Selain itu, proses penerimaan siswa juga dianggap tidak transparan dan tidak mempertimbangkan jarak domisili.
Jono, salah satu warga yang ikut serta dalam demo, mengungkapkan kekecewaannya atas proses penerimaan siswa yang dinilai tidak adil. “Kami sudah mendaftar secara online, tetapi anak saya tidak ada dalam daftar penerimaan. Ini sangat mengecewakan,” ujarnya dengan nada kesal.
Zeny, seorang orang tua lainnya, juga meminta pihak sekolah untuk lebih memahami situasi warga Kadu Jaya. “Kami ingin anak-anak kami memiliki kesempatan yang sama untuk bersekolah tanpa harus melalui proses yang sulit,” ungkapnya. Ia berharap agar tahun ini berbeda dengan tahun lalu, di mana banyak anak-anak dari Desa Kadu Jaya tidak diterima di SMA Negeri 3.
Rofi, perwakilan Karang Taruna Desa Kadu Jaya, menambahkan bahwa sekitar 12 anak dari RT 01/02 tidak diterima di SMA Negeri 3 meskipun rumah mereka berdekatan dengan sekolah. “Ini sangat tidak adil, karena anak-anak kami yang tinggal dekat dengan sekolah tidak diterima, sementara ada siswa dari luar daerah yang diterima,” tegasnya.
Warga Desa Kadu Jaya, berencana untuk mengambil langkah lebih lanjut jika tuntutan mereka tidak didengar. Rofi menyatakan, “Jika aksi ini tidak diterima, kami akan melanjutkan ke pemerintah daerah, provinsi, atau kementerian pendidikan. Kami berjuang demi masa depan anak-anak bangsa.”
Aksi demo ini mencerminkan ketidakpuasan masyarakat terhadap sistem penerimaan yang dianggap tidak adil. Warga berharap agar pihak sekolah dan pemerintah mendengarkan aspirasi mereka demi masa depan pendidikan anak-anak di Desa Kadu Jaya. Dengan harapan akan adanya perubahan, mereka ingin memastikan bahwa setiap anak memiliki kesempatan untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Kepala Sekolah SMA Negeri 3 Kabupaten Tangerang belum memberikan pernyataan resmi terkait aksi demo ini. Namun, warga Desa Kadu Jaya tetap optimis bahwa pihak sekolah dan pemerintah akan mendengarkan tuntutan mereka dan membuat perubahan yang lebih adil dalam proses penerimaan siswa.
Dalam kesempatan ini, warga Desa Kadu Jaya juga meminta dukungan dari masyarakat luas untuk memperjuangkan hak-hak pendidikan anak-anak mereka. Mereka berharap agar SMA Negeri 3 Kabupaten Tangerang dapat menjadi sekolah yang inklusif dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua calon siswa, tanpa memandang latar belakang dan domisili.
Penulis : Oling / Red
Editor : Redaktur