HARIANSINARPAGI.COM | Al Jazeera tengah menyiapkan berkas hukum yang akan dilaporkan ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) terkait kasus pembunuhan salah satu juru kameranya di Gaza. Media asal Qatar ini menduga drone Israel menembakkan rudal ke sekolah, yang menyebabkan juru kamera Abu Daqqa mengalami luka fatal.
Dalam sebuah pernyataan, Al Jazeera menyatakan, “Kami membentuk kelompok kerja gabungan, yang terdiri dari tim hukum internasional dan pakar hukum internasional, yang akan secara kolaboratif memulai proses penyusunan berkas komprehensif untuk diserahkan kepada jaksa penuntut.” Berkas hukum tersebut juga akan mencakup serangan berulang terhadap kru jaringan yang bekerja di wilayah Palestina yang diduduki dan contoh-contoh hasutan terhadap mereka.
Israel, dalam sebuah pernyataan, membantah sengaja menyasar jurnalis dan menyatakan bahwa mereka tetap berada di zona pertempuran aktif yang berisiko tinggi selama baku tembak.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Pengadilan Kriminal Internasional telah melakukan penyelidikan berkelanjutan terhadap dugaan kejahatan dalam yurisdiksinya yang dilakukan di wilayah Palestina dan oleh warga Palestina di wilayah Israel. Pada tahun 2021, hakim ICC memutuskan bahwa pengadilan tersebut memiliki yurisdiksi setelah otoritas Palestina mendaftar ke pengadilan pada tahun 2015 dan diberikan status negara pengamat PBB.
Israel, bagaimanapun, tidak mengakui yurisdiksi ICC atas wilayah Palestina dan telah menolak bekerja sama dengan pengadilan tersebut. Kantor kejaksaan ICC biasanya tidak memberikan komentar mengenai rincian penyelidikan yang sedang berlangsung.
Perang selama 10 minggu di Gaza telah menelan korban jiwa bagi para jurnalis, dengan sedikitnya 64 reporter dan pekerja media tewas, demikian dilaporkan oleh Komite Perlindungan Jurnalis. Komite tersebut meminta pihak berwenang internasional untuk melakukan penyelidikan independen atas serangan tersebut demi meminta pertanggungjawaban para pelaku.
Pada 13 Oktober 2023, seorang awak tank Israel membunuh jurnalis visual Reuters Issam Abdallah dan melukai enam wartawan di Lebanon. Tentara Israel menembakkan dua peluru secara berurutan ketika para jurnalis sedang merekam penembakan lintas batas.(*)