HARIANSINARPAGI.COM | Sumber informasi di Jenewa menyampaikan kepada Al Mayadeen bahwa pejabat Israel telah mengkomunikasikan kepada beberapa organisasi afiliasi PBB yang beroperasi di Gaza bahwa perang diperkirakan akan berlangsung setidaknya dua bulan lagi dengan intensitas yang sama, bahkan mungkin lebih lama. Pembicaraan baru-baru ini telah berlangsung dengan pemimpin Israel di wilayah pendudukan mengenai kemungkinan gencatan senjata kemanusiaan untuk memfasilitasi bantuan kemanusiaan, namun permintaan tersebut disambut dengan penolakan. Pejabat Israel menegaskan niat mereka untuk melanjutkan kampanye agresi di Gaza tanpa menerapkan gencatan senjata.
Sementara itu, Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah, Tor Wennesland, menyatakan pada Selasa, 19 Desember 2023, bahwa langkah-langkah terbatas yang diambil Israel untuk mengizinkan sejumlah pasokan ke Gaza dianggap positif, tetapi masih jauh dari cukup untuk mengatasi krisis kemanusiaan di lapangan. Wennesland menyampaikan pandangannya kepada anggota Dewan Keamanan dalam pertemuan mengenai Palestina.
Ketua Uni Eropa, Josep Borrell, pada hari yang sama mengakui bahwa Eropa mengalami perpecahan dalam sikap terhadap perang di Gaza. Ia menyatakan bahwa UE sangat terbagi karena beberapa negara merasa bersalah secara pribadi terhadap Israel atas Holocaust, sementara menyepelekan kekejaman yang dilakukan oleh Israel di Gaza. Borrell menyoroti kerugian landasan moral dan kritikan terkait dugaan standar ganda dalam pendekatannya terhadap konflik di Timur Tengah.
Pernyataan ini mencerminkan ketegangan dan perpecahan dalam respons internasional terhadap konflik di Gaza serta tantangan kemanusiaan yang dihadapi oleh warga sipil di wilayah tersebut.(*)