Kanit Reskrim Polsek Kelapa Dua dan UPTD PPA Turun Tangan, Kasus Asusila Anak di Curug Sangereng Jadi Sorotan

Senin, 6 Oktober 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

HARIANSINARPAGI.COM – Pemberitaan Kasus tentang asusila anak dibawah umur oleh Bapak sambungnya mendapat tanggapan dari beberapa pihak.

Kasus asusila terhadap anak dibawah umur yg dilakukan oleh bapak sambungnya yang seharusnya kasus ini dilaporkan untuk ditindaklanjuti akan tetapi justru ada indikasi pemaksaan untuk damai akhirnya ditanggapi oleh pihak Polsek Kelapa Dua, Istri dari kepala desa Curug Sangereng dan petugas PPA Kabupaten Tangerang pada Jumat (03/10/2025).

Kanit Reskrim yang mewakili Kapolsek Kelapa Dua Iptu Rovi mengatakan bahwa polsek kelapa dua telah berkoordinasi dengan anggota pada saat korban diarahkan ke kantin polsek kelapa dua untuk mendapatkan arahan bahwa kasus ini harus dilaporkan ke Polres Tangerang Selatan karena di polsek tidak mempunyai tim yang menangani kasus anak di bawah umur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Saat informasi yang kami dapat dari teman-teman media, kami langsung mencari info siapa anggota yang datang bersama pihak-pihak terkait dan mencari tahu permasalahannya. Saat itu tim kami memberikan saran bahwa kasus ini harus dilaporkan ke Polres karena di Polsek tidak ada tim khusus yang menangani kasus Perlindungan anak dan perempuan. Akan tetapi setelah selesai dari polsek kami tidak mengetahui lagi perkembangan kasusnya. Dan justru dari teman-teman media kami baru tahu jika ada penandatanganan surat damai,” ujar Iptu Rovi

Baca juga:  Bhabinkamtibmas Desa Kadu Jaya Ajak Tiga Pilar Perkuat Sinergi Lewat Sambang Cooling System

“Pihak Polsek Kelapa Dua tidak menolak hanya tidak ada tim khusus yang menangani kasus perlindungan ibu dan anak di polsek. Dan korban sudah membuat Laporan terkait kasus tersebut ke Polres Tangerang Selatan, kami dari Polsek Kelapa Dua akan siap mendampingi dan melindungi korban beserta keluarga jika ada ancaman dan intimidasi dari pihak-pihak tertentu,” imbuhnya.

Baca juga:  Polsek Curug Tebar Berkah di Tengah Warga, Bukan Sekadar Menjaga Tapi Juga Mengasihi

Ibu kepala desa Curug Sangereng Ibu Qaimah, mengatakan bahwa beliau tidak mengetahui akan adanya surat perjanjian damai yang telah dibuat di Ruang Perpustakaan Kantor Desa Curug Sangereng.

“Memang benar pada saat pemanggilan di polsek kelapa dua saya memang hadir tapi hanya sebagai pendamping terhadap korban. Dan untuk pertemuan untuk perdamaian saya tidak tahu dan tidak hadir karena saya sedang berada di kereta api menuju ke Serang. Jadi, setelah pertemuan di polsek dengan Bpk Binamas “Z”, ketua RW, ketua karang taruna “K” saat itu saya tidak tahu lagi perkembangannya seperti apa,” tutur Bidan Imah.

Tim PPA Kabupaten Tangerang: Kami akan membawa korban dan Ibu korban ke Rumah Aman agar terhidar dari intimidasi banyak pihak.

“Dari laporan yang kami terima di kantor PPA Kab. Tangerang dari korban, pimpinan kami langsung mengeluarkan perintah agar menjemput korban beserta ibunya untuk dibawa ke rumah aman, agar tehindar dari intimidasi berbagai pihak,” ujar Kinanti

Baca juga:  Warga Desa Curug Wetan Gagalkan Aksi Maling, Selamatkan Kendaraan

Harapan kami, agar kebenaran tentang kasus ini cepat terungkap dan pihak-pihak yang mendukung adanya surat perdamaian dalam kasus asusila anak dibawah umur ini juga ditindak tegas.

Menurut Kuasa Hukum Korban bahwa Kasus persetubuhan terhadap anak dibawah umur tidak dapat diselesaikan di luar proses peradilan. Semua pihak yang memaksa untuk berdamai, dapat dianggap menghalangi proses penyidikan dan dapat diancam pidana hukuman penjara 5 tahun (UU TPKS).

“Dalam hal kasus asusila anak dibawah umur ini tidak boleh ada upaya perdamaian dari siapapun. Dan siapa saja yang berupaya untuk memaksa untuk perdamaian dapat diancam pidana dengan hukuman penjara 5 tahun,” tutur Lawyer korban Jonson S.H., M.H., dari Jhaz Law Firm.

Penulis : Jumroni

Editor : Redaktur

Berita Terkait

Polres Metro Tangerang Kota Berhasil Mengungkap 159 Kasus Curanmor.
Advokat Puguh Kribo Kembali Melakukan Permohonan Gugatan Ke Pengadilan Negeri Tangerang Kelas IA
Sindikat Benih Lobster Rp12,5 Miliar Dibongkar Polres Tangsel, Truk Modifikasi Jadi Kedok!
Polres Tangerang Selatan Ungkap Jaringan Penyelundupan Benih Lobster Internasional – 28 Ribu Ekor Siap Terbang ke Malaysia!
Satreskrim Polsek Curug Bongkar Jaringan Pengiriman Motor Curian Lintas Pulau
Bejat! Lima Pemuda di Tangerang Perkosa Siswi SMP, Dicekoki Miras di Lapangan
Deklarasi Anti Narkoba: Polres Metro Tangerang Kota Gandeng Forkopimda, Tokoh Masyarakat, dan Media
Tim Advokasi FSP LEM SPSI Banten Tegaskan Komitmen Bela Hak Buruh Lewat Jasa Hukum Pro Bono
Berita ini 41 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 10 November 2025 - 20:34

Polres Metro Tangerang Kota Berhasil Mengungkap 159 Kasus Curanmor.

Rabu, 5 November 2025 - 16:00

Advokat Puguh Kribo Kembali Melakukan Permohonan Gugatan Ke Pengadilan Negeri Tangerang Kelas IA

Jumat, 17 Oktober 2025 - 21:55

Sindikat Benih Lobster Rp12,5 Miliar Dibongkar Polres Tangsel, Truk Modifikasi Jadi Kedok!

Kamis, 16 Oktober 2025 - 20:28

Polres Tangerang Selatan Ungkap Jaringan Penyelundupan Benih Lobster Internasional – 28 Ribu Ekor Siap Terbang ke Malaysia!

Kamis, 9 Oktober 2025 - 16:11

Satreskrim Polsek Curug Bongkar Jaringan Pengiriman Motor Curian Lintas Pulau

Berita Terbaru