HARIANSINARPGI.COM, TANGERANG | Dikutip dari buku Kumpulan Cerita Rakyat Nusantara Terpopuler karya Lia Nuralia dan Lim Imadudin, kisah Nyi Roro Kidul merupakan salah satu legenda yang telah memikat hati banyak orang di Nusantara.
Nyi Roro Kidul, yang awalnya bernama Putri Kandita, adalah putri dari Raja Prabu Siliwangi, penguasa Kerajaan Pakuan Pajajaran. Ia lahir dari seorang permaisuri kinasih, wanita yang paling dicintai oleh sang raja. Paras Putri Kandita yang luar biasa cantik bahkan disebut melebihi kecantikan ibunya, menjadikannya sebagai putri kesayangan Prabu Siliwangi.
Kasih sayang istimewa sang raja kepada Kandita justru memicu kecemburuan di antara selir dan anak-anak raja lainnya. Mereka menyusun rencana jahat untuk menyingkirkan Kandita dan ibunya. Tidak lama kemudian, Kandita dan sang permaisuri terkena penyakit misterius yang sulit disembuhkan. Desakan para selir dan putra-putri lain membuat Prabu Siliwangi memerintahkan pengasingan mereka dari istana.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Di tengah perjalanan yang penuh duka, permaisuri Kandita meninggal dunia, meninggalkan sang putri seorang diri. Meski kehilangan dan kesakitan, Kandita terus melangkah menuju wilayah selatan kerajaan. Dalam pengembaraannya, ia tiba di sebuah sungai yang airnya mengalir deras.
Tanpa ragu, Kandita menceburkan diri ke sungai itu untuk melepas dahaga dan membersihkan tubuhnya. Ia mengikuti aliran sungai hingga menemukan mata air panas yang memancar deras. Di tempat itu, ia memutuskan untuk berendam dan menetap sementara waktu. Perlahan, penyakit yang dideritanya mulai sembuh.
Selama tinggal di mata air panas itu, Putri Kandita melatih ilmu kanuragan dan membangun kekuatan dari dalam. Ia menjadi sosok yang tidak hanya cantik, tetapi juga tangguh dan berwibawa.
Setelah sembuh sepenuhnya, Kandita melanjutkan perjalanan menuju hilir sungai hingga tiba di muara yang berbatasan langsung dengan laut. Pesona keindahan pantai selatan membuatnya memutuskan untuk menetap di sana.
Keberadaannya mulai dikenal luas di seluruh Pulau Jawa. Banyak pangeran dari berbagai kerajaan terpikat oleh kecantikan dan kewibawaan Kandita, mereka datang untuk meminangnya. Namun, Putri Kandita memiliki syarat unik: para pelamar harus mampu mengalahkan kesaktiannya, termasuk menghadapi gelombang dahsyat pantai selatan. (RJ Damez)