HARIANSINARPAGI.COM, JAKARTA | Polri mengimbau masyarakat untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas) menyusul kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di berbagai daerah. Kelangkaan ini telah menyebabkan harga gas elpiji 3 kg di beberapa tempat mengalami lonjakan.
Menurut Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko dari Polri, pihaknya melakukan langkah-langkah pemeliharaan kamtibmas dan membuka peluang untuk berkolaborasi dengan PT Pertamina (Persero) jika diperlukan. “Polri akan selalu menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat, terutama di tengah kelangkaan gas elpiji 3 kg ini,” kata Brigjen Trunoyudo.
Kelangkaan gas elpiji 3 kg terjadi setelah pemerintah melarang penjualan gas elpiji 3 kg di pengecer sejak 1 Februari 2024. Saat ini, jual-beli gas elpiji 3 kg hanya boleh dilakukan di pangkalan atau subpenyalur resmi Pertamina. Hal ini menyebabkan harga gas elpiji 3 kg di beberapa tempat mengalami lonjakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Beberapa faktor yang menyebabkan kelangkaan gas elpiji 3 kg adalah peningkatan permintaan, keterbatasan distribusi, dan faktor cuaca. Meningkatnya harga bahan bakar lainnya menyebabkan permintaan terhadap gas elpiji 3 kg meningkat drastis. Pemerintah juga memperketat distribusi elpiji bersubsidi agar lebih tepat sasaran, sehingga hanya masyarakat tertentu yang terdaftar dalam sistem yang bisa membeli gas elpiji 3 kg.
Cuaca juga menjadi keterlambatan pasokan atau hambatan logistik gas di beberapa daerah. Hal ini menyebabkan stok gas elpiji 3 kg di beberapa daerah menjadi habis.
Polri mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga ketertiban dan keamanan di lingkungan mereka, serta berharap bahwa ketersediaan gas elpiji 3 kg dapat kembali pulih. “Kami berharap masyarakat dapat memahami situasi ini dan tidak melakukan tindakan yang dapat memperburuk keadaan,” kata Brigjen Trunoyudo. (Senny)
Sumber Berita : Sumber MetroTvNews.com